top of page

Proyek Pembangunan Pasar Ikan Modern "Muara Baru" di Jakarta Utara

Updated: Oct 24, 2024

Oleh:

Alvina Amalia, Dewi Nur, Harisa Nurhamidah, Septina Dwi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya



Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki potensi besar di sektor perikanan. Salah satu upaya pemerintah dalam mendukung perkembangan sektor ini adalah pembangunan Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru di Jakarta Utara. Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi citra negatif pasar ikan yang kotor dan kumuh, tetapi juga untuk menciptakan pasar yang higienis, modern, dan menjadi pusat promosi serta distribusi hasil perikanan. PIM Muara Baru diharapkan dapat menjadi pusat perikanan nasional yang mengikuti model pasar Tsukiji di Jepang, sekaligus berfungsi sebagai pusat edukasi dan rekreasi.


Proyek pembangunan Pasar Ikan Modern Muara Baru merupakan inisiatif Kementerian Kelautan dan Perikanan yang didanai oleh APBN dan bekerja sama dengan BUMN Perikanan. Dengan luas lahan 4,15 hektar dan anggaran sebesar Rp170 miliar, pasar ini dirancang untuk menampung hingga 400 ton hasil laut setiap harinya. Tujuan utama proyek ini adalah meningkatkan akses pasar, promosi produk perikanan, dan menjaga keberlangsungan usaha sektor perikanan jangka panjang.


Dalam analisis kelayakan finansial proyek, digunakan berbagai metode seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit-Cost Ratio (BCR), dan Payback Period (PP). Berdasarkan perhitungan:

  • NPV proyek mencapai Rp9 miliar, menandakan proyek ini layak dijalankan.

  • IRR sebesar 12,4%, yang lebih tinggi dari suku bunga 11,63%, juga menunjukkan kelayakan proyek.

  • BCR sebesar 1,05 mengindikasikan bahwa proyek ini akan memberikan manfaat yang lebih besar daripada biayanya.

  • Payback period dari investasi ini adalah 7 tahun 9 bulan, yang masih dalam rentang umur proyek selama 20 tahun.


Analisis sensitivitas dilakukan untuk menguji ketahanan proyek terhadap perubahan kondisi, seperti penurunan harga sewa dan kenaikan biaya operasional. Hasilnya, jika biaya operasional naik 30%, proyek tetap menguntungkan, tetapi jika harga sewa turun 30%, proyek tidak lagi layak dilaksanakan.


Selain itu, skema pembiayaan alternatif yang diusulkan adalah model Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan pendekatan Design-Build-Finance-Operate-Maintain (DBFOM), di mana pengembalian investasi dilakukan melalui skema user charge atau biaya sewa dari pedagang.


Proyek Pembangunan Pasar Ikan Modern Muara Baru di Jakarta Utara dinyatakan layak secara finansial dalam kondisi normal maupun saat terjadi kenaikan biaya operasional. Namun, penurunan harga sewa sebesar 30% akan membuat proyek ini tidak layak secara finansial. Skema pembiayaan KPBU dengan model DBFOM merupakan strategi yang tepat untuk memastikan keberlangsungan proyek ini, di mana pendapatan dihasilkan dari biaya sewa yang dibayar oleh pedagang. Proyek ini berpotensi menjadi pusat perikanan nasional yang modern dan bersih, memberikan manfaat jangka panjang bagi sektor perikanan Indonesia.


Penjelasan lebih lengkap dapat diakses pada materi di bawah ini!



Comments


©2024 by Aptanata Learning Community

bottom of page