Peran Kearifan Lokal Dalam Ketahanan Pangan Pada Sektor Pertanian di Kecamatan Pagelaran Utara, Pringsewu
- Aptanata Indonesia
- Feb 20
- 1 min read
Oleh:
Muhammad Farhan Rajabi
Institut Teknologi Sumatera

Sumber: unsplash.com
Kecamatan Pagelaran Utara yang terletak di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung memiliki potensi untuk mengembangkan kawasan pengolahan hasil pertanian sesuai arahan dalam RTRW Pringsewu 2023-2043 sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Maka dari itu, sudah semestinya wilayah ini memiliki sumber daya yang dapat mendukung keberlangsungan kegiatan pertanian dan memastikan kebutuhan pangan setempat terpenuhi. Sayangnya, pengelolaan pertanian yang terjadi masih menggunakan metode tradisional. Keterbatasan pengetahuan serta infrastruktur turut menghambat. Kearifan lokal memegang peran kunci dalam sistem ini, di mana pengetahuan setempat (local knowledge) dan berbagai strategi bisa digunakan untuk mengatasi tantangan lingkungan, pemenuhan pangan, serta adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan sosial.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa petani mengelola lahan basah (sawah) dan lahan kering (ladang, kebun) menggunakan metode dan alat yang masih tradisional, dengan tanaman utama meliputi padi, palawija, kelapa sawit, kopi, dan kakao. Pengairan sawah masih menggunakan sistem irigasi tradisional dari sumber air pegunungan. Dalam distribusi hasil panen, sebagian besar petani menjual melalui tengkulak lokal, sementara beberapa petani memilih menjual langsung ke industri pengolahan. Meskipun pengelolaan pertanian masih tradisional, hasil pertanian masyarakat di Kecamatan Pagelaran Utara dapat bersaing di pasar lokal hingga dunia, dengan contoh petani pisang yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.
Penasaran bagimana strategi masyarakat Pagelaran Utara untuk menjaga ketahanan pangan dengan kearifan lokal? Yuk, kita simak di materi berikut!
Comments