Analisis Keterkaitan Tutupan Lahan Terhadap Distribusi Land Surface Temperature (LST) dalam Fenomena Urban Heat Island (UHI) di Kota Surabaya
- Aptanata Indonesia
- Oct 12, 2024
- 1 min read
Updated: Oct 23, 2024
Oleh:
Anastasya Fitri Violeta, Ghaisyani Haibah Nur Sabrina, Fajar Tyas Eka Rahmat, Rizal Dwi Prasetyo, Reuben Fausta, Perry Noah Pratama
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ilustrasi Fenomena Urban Heat Island
Perpindahan penduduk desa ke kota yang terus berlangsung menyebabkan peningkatan lahan terbangun di perkotaan, menggantikan vegetasi dengan aspal dan beton. Hal ini memicu fenomena Urban Heat Island (UHI), di mana polusi udara dan suhu lingkungan meningkat signifikan dan jika pembangunan terus dilakukan tanpa menambah vegetasi, suhu permukaan perkotaan akan semakin naik. Surabaya, sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, mengalami pertumbuhan penduduk pesat dan peningkatan suhu tajam sepanjang 2023. Kajian ini akan membahas bagaimana keterkaitan antara karakteristik tutupan lahan dan suhu permukaan tanah (Land Surface Temperature), yang berpengaruh terhadap fenomena UHI.
Penelitian ini menggunakan indeks NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), MNDWI (Modified Normalized Difference Water Index), dan VrNIR-BI (Visible red Near Infrared-Buildup Index) untuk mengidentifikasi karakteristik tutupan lahan, serta menggunakan perhitungan Land Surface Temperature di Kota Surabaya. Analisis korelasi sederhana pearson product moment digunakan untuk mengidentifikasi keterkaitan antara tutupan lahan dan suhu permukaan tanah.
Korelasi antara Land Surface Temperature (LST) dan NDVI di Kota Surabaya menunjukkan hubungan negatif (-0,1530), artinya peningkatan vegetasi menurunkan suhu permukaan. Sebaliknya, LST dan VrNIR-BI memiliki korelasi positif (0,1530), menunjukkan bahwa kenaikan suhu berhubungan dengan lahan kedap air. Rata-rata suhu tertinggi ditemukan pada lahan kedap air, yang mencakup 81,26% luas kota. Persentase besar ini berkontribusi signifikan terhadap fenomena Urban Heat Island (UHI) di Surabaya.
Kommentare